Tulisan Sebelum Tidur
(Abaikan saltik dan ketidaksesuaian ejaan)
Tahun ketiga nggak kerja kantoran.
Waktu terus berjalan, tanpa upgrade skills yang signifikan.
Udah nggak ngerti lagi kalau suatu saat memutuskan pengen balik, kayaknya bakalan susah payah cari kerja, karena kemungkinan besar akan kalah saing sama anak-anak muda penuh talenta.
Dalam role dan lingkungan kerja sebelumnya, aku terbiasa (cenderung memaksakan diri) untuk mengerjakan hampir semua hal.
Atasan minta A, bisaaa! Minta B? Oke, coba dulu kayaknya sih bisa. Minta C? Nggak bisa, tapi disediakan pelatihannya. Minta D? Nggak bisa, tapi terpaksa gimana caranya harus bisa.
Konsekuensi bekerja di perusahaan rintisan yang minim sumber daya manusia (dan dana), menjadikanku seorang CEO alias Chief of Everything Officer.
Namun, dari sekian banyak job description yang kulakukan, tidak ada satupun keahlian aku kuasai secara penuh. Nggak mendalam, karena yang penting bisa aja. I have no time for that, terlalu banyak tanggung jawab lain yang harus dipikirkan dan dikerjakan.
Hingga kemudian, kini membuatku terdampar dalam sebuah pertanyaan besar, what is my expertise?
Pertanyaan sederhana yang sekian tahun terakhir belum berhasil kutemukan jawabannya.
Yaaah, walaupun belum tentu juga aku akan kembali bekerja nantinya.
Tapi ini adalah bentuk lain dari lubang menganga. Yang bersarang dalam diriku.
Apa keahlian utamaku? Aku nggak tahu.
Betapa menyedihkan.
Orang bilang, kita pasti punya satu hal yang kita kuasai dengan baik.
Apapun bentuknya, yang jelas pasti ada.
Alas, bagiku konsep itu masih abu-abu.
Apakah kalian punya tips untuk menemukannya? Please share in the comment section below.
Anyway, thank you for coming to my Ted Talk.
Selamat istirahat.
Komentar
Posting Komentar