[Kesan Baca] Life After Marriage: Nggak Drama, Nggak Bahagia! (Winka Lusia)

Life After Marriage: Nggak Drama, Nggak Bahagia!
Winka Lusia
Penerbit Laksana
244 halaman


Blurb:
Sampai di hotel, saya mendatangi resepsionis tanpa curiga, menanyakan kamar atas nama saya, kemudian mengambil kunci untuk kamar-kamar saudara yang lain. Tiba-tiba, terdengar suara Mama diiringi tak-tok selopnya yang terburu-buru.

"Mbak, Mbak, ini kamarnya sebelahan, kan? Nggak? Gimana sih?! Tapi masih bisa pindah, to?" protes Mama kepada resepsionis.

Nggak usah tanya mengapa Mama pesan kamar persis sebelah kami. Kami juga nggak tahu. Yang jelas begini saja kami sudah bersyukur, paling tidak Mama nggak pesan extra bed dan menginap di kamar saya dan Mas Suami.


Kesan Baca:
Walaupun belum menikah, tapi buatku kisah-kisah problematika rumah tangga (seperti yang buku ini bahas) selalu menarik untuk dibaca dan diambil ilmunya.

Sebagai kaum yang suka "Judge the Book by the Cover", aku mulanya terpincut buku ini karena covernya yang unyu-unyu.

Tapi ternyata isinya tidak seindah covernya, kawan.

Setidaknya, itulah yang aku rasakan begitu mulai baca dan masuk Bagian Satu. Sejujurnya, pada awalnya aku agak menyesal telah memutuskan baca buku ini. Sama aja kayak nyari penyakit nggak sih? Jeritku ngebatin. 

Seperti yang kita telah sama-sama tahu, setiap pernikahan pasti memiliki ujiannya masing-masing. Entah itu dalam hal pasangan, anak, keuangan, pihak keluarga, dll. Begitu pula dengan penulis, yang di buku ini menceritakan kisah nyata tentang rintangan dalam pernikahannya.

Sesuai yang terlihat di cover, mungkin beberapa dari kalian sudah dapat menebak kalau problematika pernikahan yang penulis hadapi adalah... jeng jeng jeng... persoalan mertua. :')

Baca Bagian Satu buku ini bener-bener menguras banyak energi dan membuat sayah esmosih jiwah ragah ajah bawaannyah! Warbyasah! Mertua penulis melakukan permainan emosional dengan memanipulasi emosi orang-orang di sekitarnya, menyerang personal secara verbal. Memenuhi syarat banget untuk jadi salah satu ide sinetron Indosiar. Aku sampai bingung. Ini seriusan kisah nyata? Apakah nggak apa-apa menceritakan hal ini ke orang luar?

"Segitiga ini tanpa alas. Di puncaknya adalah Mama Mertua. Pada kakinya adalah saya dan Mas Suami. Kami memusatkan perhatian ke arah puncak, tetapi lupa membuat garis yang menghubungkan kami berdua. Sama sekali bukan hubungan yang sehat." 

Winka Lusia. Hlm. 140

Mulai memasuki Bagian Dua, penulis sudah mulai mencari solusi atas permasalahannya. Walaupun tentu saja, tetap melelahkan, bahkan untuk aku yang cuma baca dan tidak mengalami langsung. Begitu masuk Bagian Tiga, alhamdulillah bisa napas. Ikut bahagia dengan setiap progressnya. Bagian Tiga adalah bagian favoritku. Ada banyak sekali insight penting dan menarik dari sudut pandang penulis.

Sayang sekali aku bacanya versi e-book di iPusnas. Kalau aja baca dalam bentuk fisik, mungkin bukunya sudah penuh aku annotate saking banyaknya ilmu-ilmu penting yang didapat. 😅

Buku ini betul-betul menggambarkan betapa pentingnya mengenali diri, membangun komunikasi yang baik, serta menetapkan batasan.

"Dalam perjalanan yang bernama pernikahan, goresan-goresan seperti ini tak terhindarkan. Kita harus siap menggores dan tergores. Tidak mudah. Banyak orang yang mungkin seperti saya. sangat segan menggores yang lain. Apalagi orang ini adalah orang terdekat, yang kita cintai, yang kita eman-eman, tidak boleh sampai terluka. Tapi ego yang tidak pernah terluka adalah ego yang tidak pernah belajar. Ego yang seperti itu akan abai terhadap realita, dan akan terguncang ketika harus berhadapan dengan kenyataan." 

Winka Lusia. Hlm. 78

Cocok sekali dibaca untuk kita yang berencana akan menikah, untuk yang sudah menikah, dan untuk kita yang mungkin nanti akan menjadi mertua bagi orang lain. 

Selain padat insight, penulis juga mengemas buku ini dengan bahasa yang ringan dan mengalir, terkadang diselingi humor juga. Hihihi.

Rating pribadi: ⭐ 4/5


Itu saja untuk tulisan kali ini. 

Sampai jumpa di tulisanku yang berikutnya. 

💌
With love,
nsdsty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Healing Journey in 2023

Tulisan Sebelum Tidur

[Ramble] Skripsi dan Siniar