Busiest Day
("Busiest Day" seharusnya kupublikasikan tiga bulan lalu, karena satu dua hal, aku baru bisa melakukannya sekarang)
Di tulisan kali ini, pure yang akan kuceritakan adalah kegiatan harian alias jadi mirip diary wkwk. But who cares?
Anyway...
17 Juli mungkin akan jadi salah satu tanggal tersibuk yang kulalui di tahun 2022. Kegiatanku berkutat dan berputar di lingkup pertemanan SD, SMP, SMA, hingga kuliah.
Masih menjadi misteri untukku, mengapa banyak orang memutuskan melakukan banyak hal penting di tanggal ini secara serempak.
Mengawali pagi dengan 1,5 jam perjalanan Tangerang-Jasinga, sebagai makhluk yang tidak cocok dikategorikan morning person, ternyata rasanya menyenangkan bisa mengendarai motor terkibas angin di hari Minggu pagi yang sepi. Memasuki wilayah Tenjo, sepanjang perjalanan aku disambut oleh banyaknya janur kuning melengkung di tepi jalan raya. Saking banyaknya, aku yakin setiap 200 meter sekali pasti ada yang mengadakan pesta. Di beberapa titik bahkan ada yang janur kuningnya berdekatan. Hmm... menarique.
Khusus tanggal 17 ini, aku mendapatkan 4 undangan pernikahan dan 1 jadwal reunian, sekaligus! Rasanya ingin punya kemampuan membelah diri, teleportasi, mengubah daun menjadi uang, dan berubah sakti mampu fast charging agar tidak kehabisan energi karena harus terus-menerus bertemu manusia.
Tempat pertama yang kutuju adalah pernikahan salah satu teman SMA. Aku menghadiri akad nikahnya. Alhamdulillah, berjalan lancar. Hanya saja, menjelang akhir waktuku di sana, fokusku terbagi ke jadwal kuliah online yang harus dihadiri. Jangan tanya apa yang kudapatkan dari kuliah hari ini. Zero, if it's not minus. Hohoho.
Tujuan berikutnya (dengan masih nyambi kuliah) adalah pernikahan teman SMA-ku yang lain. Berkesempatan berjumpa dengan banyaak wajah familier dari kalangan guru maupun teman sebaya. Hanya sekejap, aku harus menggelindingkan diri menuju tempat berikutnya.
Berpindah ke tujuan yang ketiga, aku meluncur menuju rumah salah seorang teman lama, di mana semua teman SD-ku sudah berkumpul. Aku datang paling akhir. 13 tahun tidak bertemu bukanlah waktu yang sebentar. Menariknya, ternyata aku masih mengingat dengan baik beberapa wajah mereka walau tanpa pernah sekalipun bertemu maupun kontak via internet sejak kelulusan. Aku bahkan baru terhubung kembali dengan mereka via WA Group awal Juli lalu.
Tujuanku yang terakhir adalah kondangan ke salah satu teman SMP. Untung saja jaraknya dekat, aku masih bisa menyelipkan waktuku di sela-sela selesai reunian dan menjelang maghrib.
Seolah semua keriweuhan itu belum cukup, alih-alih istirahat, aku justru menutup hari dengan bermain badminton. Jadwal yang satu ini tidak kurencanakan sama sekali sebelumnya. Sungguh mendadak. But thanks to you, Jeng, it was a reaaallyy fun night and a perfect activity to end my day. Akhirnya wacana kita dari tahun lalu terwujud juga. Hahaha. Walaupun setelah yang kemarin itu badanku rentek sampai dua harian, tapi pankapan tulung ajakin aku main badminton lagi yes.
Itu saja mungkin untuk update kehidupanku kali ini.
See you di tulisanku yang berikutnya, in syaa Allah.
Komentar
Posting Komentar