[Kesan Baca] Convenience Store Woman - Gadis Minimarket
Buku kedua tahun ini, kuputuskan baca Gadis Minimarket sebagai selingan skripsi.
Kisahnya ringan, bukunya tipis, bisa selesai dibaca dalam satu hari.
Mengisahkan Keiko seorang pekerja paruh waktu di sebuah minimarket.
Keiko merasa perannya sebagai gadis minimarket terlihat normal dan bisa diterima oleh masyarakat (dibanding diri aslinya yang berperilaku "aneh").
Saking nyamannya, Keiko bekerja paruh waktu di minimarket selama 18 tahun! Hingga di usia 36-an Keiko masih belum menikah.
Dalam aturan tidak tertulis masyarakat, menjadi berbeda adalah abnormal. Agar dapat menjadi bagian dari "mereka", seseorang perlu melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang-orang pada umumnya. Seperti menikah, punya anak, hidup mapan, dll.
Keiko selama ini menjalani hidup dengan nyaman sebagai pegawai minimarket. Merasa berfungsi di masyarakat, punya ritme dan panduan hidup yang bagus. Tapi orang-orang di sekitarnya merasa punya kewenangan untuk mengatur hidup Keiko agar lebih normal sesuai standar masyarakat.
"...Mereka yang tak berguna bagi kelompok akan disingkirkan: laki-laki yang tak berburu & perempuan yang tak mampu melahirkan keturunan. Meskipun masyarakat modern bicara soal individualisme, mereka yang berbeda harus bersiap untuk dicampuri urusannya, ditekan & akhirnya diasingkan dari desa."
Menuruti tuntutan masyarakat seringkali membuat seseorang lupa akan jati dirinya, abai atas yang sebenarnya diinginkan dan apa yang sesungguhnya berarti bagi diri.
Dari buku ini, menurutku, kita harus berani untuk bilang "bye, standar masyarakat 😛" atas pilihan hidup kita wkwk.
Hal menarik lain dari buku ini adalah jadi bisa lebih tau kegiatan pegawai minimarket saat bekerja. Termasuk di antaranya adalah strategi penjualan. Ternyata cuaca harian juga bisa berpengaruh terhadap produk mana yang potensial laku terjual dan harus dipromosikan lebih gencar.
Selain itu, aku suka pemikiran Keiko tentang pengaruh lingkungan dan pertemanan terhadap diri kita. Dari mulai cara berpikir, cara berbicara, dsb.
Suka juga cara pandangnya tentang kehidupan yang berpusat di minimarket tempat ia bekerja.
Karakter Shiraha nyebelin banget btw. Typical parasit. Suka banget waktu Keiko bilang "pakan" dan bukan "makanan" saat memberi makan Shiraha, he's basically peliharaan.
Kritik sosial di buku ini mengena buatku.
Seru!
⭐4/5
Komentar
Posting Komentar