Aku dan Perasaan-perasaan yang Tak Tersampaikan
Haaai~
Selamat datang (kembali) untuk kalian, baik yang sudah pernah berkunjung maupun yang baru pertama kali mampir di blog ini.
Singkat saja.
Seperti yang mungkin kalian tahu, aku bukanlah tipe orang yang bisa mengirimkan pesan ke seseorang jika tanpa ada keperluan. Sekalipun itu terjadi (dan biasanya karena rindu), aku selalu perlu berpikir seribu kali, memikirkan kemungkinan terburuk kalian sibuk atau khawatir kehadiranku tidak diharapkan. Lalu berikutnya, akhir-akhir ini juga tingkat kecemasanku terhadap kegiatan saling-membalas-pesan sudah satu tingkat lebih parah dibandingkan beberapa tahun lalu. Berperang melawan diri sendiri rasanya sungguh melelahkan. Makanya, selama tidak ada kebutuhan atau rindu masih dapat kutahan, aku tidak akan mengirimkan pesan duluan.
Padahal ada banyak sekali hal yang ingin aku sampaikan. Terutama kita yang sudah lamaaa sekali hanya berinteraksi lewat "Aku melihat story-mu, kamu melihat story-ku. Sepertinya kamu terlihat sehat dan bahagia. Syukurlah."
Aku kangen. Pake banget.
Aku ingin tahu bagaimana keadaanmu, ingin tahu bagaimana kesibukanmu, momen hidup apa saja yang sudah terjadi padamu selama ini, yang terlewatkan olehku. Aku yang kian hari kian pelupa ini juga ingin mengetes, apakah aku masih bisa mengingat kenangan-kenangan indah (dan pahit) kita bersama, untuk kemudian menuangkannya ke dalam kata.
Tetapi sejujurnya lebih daripada itu, ada beberapa dari kalian yang aku ingin sampaikan ucapan terima kasih atas hal-hal baik yang pernah kalian lakukan. Dan aku juga ingin meminta maaf untuk banyak hal kurang menyenangkan yang pernah aku lakukan. Ucapan terima kasih dan permintaan maaf ini, sudah sangat lama ingin aku utarakan langsung. Hanya saja, sulit sekali rasanya menemukan waktu dan kesempatan yang pas.
Jadi, izinkanlah aku melakukannya sekarang.
Dan karena kita belum memungkinkan untuk bertemu, rencanaku adalah... aku ingin mengirimi kalian sebuah e-mail. Tentu saja data kalian akan aman padaku, tidak akan kusebarkan pada siapapun. Anggaplah seperti kita adalah sahabat pena, versi daring. Khusus satu ini, kalian boleh membalas, boleh juga tidak.
Setelah membaca ini, aku sangat berharap kalian akan berkenan membagikan alamat e-mail, dan mengizinkanku mengirim surat. Mungkin bisa kalian kirimkan via DM ke Instagramku di sini?
Terima kasih ya sudah membaca sampai akhir. Jaga kesehatan. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah.
Komentar
Posting Komentar